PSIKOLOGI MANAJEMEN
REVIEW JOURNAL MOTIVASI
By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara
` (10513117)
2. Dhea Zahra
A
(12513220)
3. Mega
Elvira
(15513384)
4. Nurfahsyahbani
R
(16513654)
5. Ridho Maulana
H
(17513625)
Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Judul
Jurnal : Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN
Pembina Tataba
Jurnal
: Jurnal Psikologi Pendidikan
Penulis : Nurfadilah Kisman, Bonifasius
Saneba, dan Hasdin
Vol :
Vol.
2
No :
No.03
,
Tahun : Februari 2014
DOI :
ISSN
2354-614X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran PKn disusun secara sistematis,
komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat.
Namun ketuntasan itu
tidak kunjung tercapai. Maka melalui penelitian tindakan kelas, kami akan
menerapkan metode pembelajaran simulasi, yang berkarakter melibatkan peserta
didik secara maksimal, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Permasalahan dalam
pencapaian kesuksesan kegiatan belajar mengajar kerapkali disebabkan oleh
penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan monoton bahkan
membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain disebabkan oleh
ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional
yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah
diselingi berbagai metode yang menantang. Termasuk adanya penyekat ruang
struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa.
Permasalahan yang
dihadapi di kelas V SDN Pembina Tataba adalah rendahnya hasil belajar PKn.
Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: pertama bagaimanakah
keefektifan penerapan pembelajaran PKn dengan metode simulasi dikelas V SDN
Pembina Tataba kedua bagaimanakah deskripsi pembelajaran PKn melalui metode
simulasi. Berdasarkan pada masalah-masalah yang muncul di atas, dapat
disimpulkan bahwa permasalahan lebih banyak disebabkan ketidak tepatan guru
dalam metode pembelajaran. Hal tersebut terbukti bahwa guru hanya menggunakan
metode ceramah dalam mengajar, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran, yang berakibat kurang kuatnya pemahaman terhadap materi pelajaran
yang dipelajarinya.
B.
Metodelogi
Penelitian
Penelitian tindakan
kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus,
dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap
perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap
refleksi. (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30)
Subyek dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Pembina Tataba yang terdaftar tahun ajaran
2013/2014 yang berjumlah 20 orang . Jenis data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah : Data kualitatif yaitu data yang hasil observasi aktifitas
guru/peneliti dan aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn. Data kuantitatif
yaitu data yang di peroleh dari hasil tes hasil akhir siswa. Observasi
dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
: Lembar observasi, guru dan siswa untuk memperoleh data tentang kondisi
pelaksanaan model pembelajaran PKn di kelas. Tes hasil belajar, untuk
memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah diberikan penerapan metode
simulasi. Jurnal refleksi diri, untuk memperoleh data tentang refleksi diri.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun
tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2)
menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34)
BAB II
ISI
A.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini
teknik yang di gunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data adalah dengan wawancara dan dianalisis
dengan analisis tematik.
B.
Hasil
Penelitian
Hasil Pra Tindakan
Hasil
pengamatan tentang pemberian metode simulasi siswa tersebut dapat dihat dengan
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16
langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data
awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori
sangat kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2
aspek dalam kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik.
Hasil
Tindakan Siklus I
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I
terdiri dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan
yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi.
Hasil pengamatan terhadap guru dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru
(peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas V. Hasil pengamatan
tentang pemberian metode simulasi siswa dapat dilihat dengan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga memiliki 16 langkah kegiatan yang
dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16
aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7 aspek yang sudah
mendapatkan nilai yang baik
Hasil Tindakan Siklus II
Dari hasil yang diperoleh pada
siklus satu, maka di upayakanlah perbaikan-perbaikan penerapan metode simulasi.
Meskipun hasil yang diperoleh sudah memperlihatkan peningkatan, namun masih di
lanjutkan pada siklus yang kedua untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Hasil pengamatan tentang
pemberian metode simulasi siswa tersebut dapat di lihat pada langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam
kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang
sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik.
C. Pembahasan
Memperhatikan hasil
penelitian yang dilaksanakan di SDN Pembina Tataba, yang diambil dari hasil
evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi
pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat menunjukan bahwa peningkatan motivasi
belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan menerapkan metode simulasi
yang baik dan benar. Guru di kelas khususnya mata pelajaran PKn di kelas V SDN Pembina Salakan cenderung
menguasai proses belajar-mengajar, sehingga siswa pun cenderung vakum dalarn
proses pembelajaran yang akhirnya mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam
menelaah dan mendeskripsikan setiap pokok bahasan yang diberikan. Akibatnya
dapat menurunkan kualitas siswa dalam belajar yang berdampak pada minimnya
hasil yang diperoleh siswa.
BAB III
Penutup
Kesimpulan dan saran
Penggunaan metode simulasi
dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa
sehingga menurut peneliti hal itu dapat merangsang pikiran, perasaan. serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi, tidak
terdapat kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah.
Hal-hal yang demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh
proses pembelajaran. Serta
disarankan para guru untuk menggunakan hasil penelitian
ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan
kelas. Penerapan metode simulasi hanyalah satu dari sekian banyak metode
pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau
strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Ilmiah, Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas, (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Direktorat
Pendidikan Nasional
Briggs. (1990). Psikologi Motivasi, Minat Jabatan, Inteligensi, Bakat
dan Motivasi Kerja, Wineka Media, Surabaya.
Gagne. (1970). Psikologi Pendidikan. Bandung:
Penerbit Citra Aditya Bhakti.
Hasibuan dan Modjiono. (1999). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta:
Cipta. Sadiman dkk. (1991). Media Pendidikan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta