Nama : Nurfahsyahbani
Ramitha
NPM : 16513654
Kls : 2PA06
Tugas Kesehatan Mental 5
Teori Kepribadian Sehat
g. Pendapat Fromm
Erich Fromm yang
pernah menuliskan “kita adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan
keperluan-keperluan masyarakat dimana kita hidup”. Karena kekuatan-kekuatan
sosial dan kultur begitu penting, fromm percaya bahwa perlu menganalisis
struktur masyarakat. Jadi kodrat masyarakat adalah kunci untuk memahami dan
mengubah kepribadian manusia. Apakah suatu kepribadian itu sehat atau tidak
sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu atau mengambat pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang positif.
Fromm memberikan
suatu gambaran yang jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian
mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat
berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan
identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku
dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Akan tetapi ada
salah satu pengertian dimana kepribadian sehat dan produktif benar-benar
menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari individu,
yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua
potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka dan memenuhi
semua kapasitas mereka.
A.
Pengertian dasar dari teori fromm
Fromm adalah
seorang teoretikus kepribadian yang handal, beliau sangat dipengaruhi oleh
tulisan-tulisan Karl Marx. Tulisan-tulisan fromm dipengaruhi oleh
pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusasteraan dan
filsafat. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah orang yang merasa
kesendirian dan terisolasi karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain.
Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang hal itu adalah
situasi khas manusia. Anak, misalnya, bebas dari ikatan-ikatan primer dengan
orang tuanya, tetapi dengan akibat bahwa ia merasa terisolasi dan tak berdaya.
Dalam
teorinya tentang irasionalitas manusia, fromm mengembangkan dan memperhalus
teorinya sendiri tentang kepribadian dalam suatu seri buku-buku yang sangat
populer pada saat itu. Sistemnya menggambarkan kepribadian sebagai suatu yang
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa
kanak-kanak dan juga oleh kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi
perkembangan spesies manusia.
Fromm menulis
“kita adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan
masyarakat di mana kita hidup ”. karena kekuatan sosial dan kultural begitu
penting, from percaya bahwa perlu menganalisis struktur masyarakat (masa lampau
dan sekarang) dikarenakan memahami struktur anggota-anggota individu dalam
masyarakat itu. Jadi, kodrat masyarakat adalah kunci untuk memahami dan
mengubah kepribadian manusia. Sebagaimana halnya kebudayaan, maka sama halnya
dengan individu. Apakah suatu kepribadian itu sehat atau tidak sehat tergantung
pada kebudayaan yang membantu atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan
manusia yang positif.
Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa
kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan
menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Kerena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
individu jika dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu
masyarakat tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan
dalam anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap
individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta
satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus
tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu
yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm percaya
bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita untuk
kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk
kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dalam cinta. Dengan adanya
kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan berkembang, yang memberikan
individu berkembang untuk menggunakan sepenuhnya potensi yang ada.
Menurut
fromm, kita adalah makhluk yang unik dan penyendiri. Sebagai akibat dari
evolusi hewan yang sederhana, kita tidak bersatu dengan alam; kita telah
mengatasi alam. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak
terkait pada mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaaan yang sangat
penting antara manusia dengan binatang adalah terletak pada kemampuan kita akan
kesadaran diri, pikiran, dan khayal.
B.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia,
subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif , yakni suatu konsep yang serupa dengan
kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri
dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau
realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm
menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang
meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan
sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia
dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi
tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta yang
produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana
rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang
produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih
sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena
cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian,
tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang
produktif meliputi kecerdasan,
pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian
yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya
dan memperhatikannya.
Kebahagian
adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan
orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm
menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana
berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi
kehidupan yang paling luhur.
Suara hati
memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti. Suara
hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan,
yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah
suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri.
Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual.
Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya
dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan
Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau
menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit,
maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup
dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan
produktivitas.
C.
Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Sebagai
organisme yang hidup dan terus tumbuh, kita didorong untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan rasa lapar, haus, dan seks yang
mebdorong semua organisme. Selain kita fleksibel dalam memuaskan
kebutuhan-kebutuhan ini, kebutuhan-kebutuhan tersebut juga tidak berbeda antara
diri kita dan binatang-binatang yang lebih rendah dan tidak begitu penting
dalam mempengaruhi kepribadian manusia.
Apa yang
penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis
yang tidak memiliki oleh hewan-hewan yang lebih rendah atau sederhana. Semua
manusia itu sehat dan ada juga yang tidak sehat hal ini di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan
tersebut; perbedaanya terletak antara cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini
terpuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis
secara kreatif dan produktif. Orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan
dengan cara irasional.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan
yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
1. hubungan
manusia menyadari hilangnya
ikatan utama dengan alam dan dengan satu
sama lainnya. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian dan
tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan
orang-orang lain; kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa
pemuasaan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan
penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakan karena kegagalan
dalam memuaskan kebutuhan ini.
Dalam sistem fromm, orang-orang
yang tidak dapat mengamati dunia secara objektif, yang dapat mengamatinya hanya
menurut proses-proses batin, telah mengundurkan diri kedalam diri mereka dan
kehilangan seluruh kontak dengan kenyataan. Inilah definisi tradisional tentang
penyakit jiwa.
2. trasendensi
trasendensi berhubungan erat
dengan kebutuhan akan hubungan seperti kebutuhan manusia untuk mengatasi atau
melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat
kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan,
manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk
yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan
menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian atau barang material) manusia mengatasi
kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu
perasaan akan maksud dan kebebasan.
3. berakar
hakikat dari kondisi manusia
seperti kesepian dan tidak berartihal ini timbul dari pemutusan ikatan-ikatan
utama dengan alam. Tanpa akar-akar ini orang tak akan berdaya, jelas merupakan
kondisi yang amat berat.
Cara yang ideal ialah membangun
suatu perasaan persaudaraan denag sesama umat manusia, suatu perasaan
keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan
solidaritas denagn orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan akan berakar, untuk
yang mengkoneksikan dan berhubungan dengan dunia luar.
Fromm mengemukakan suatu cinta
yang berfokus pada negaranya sendiri mengeluarkan cinta untuk negara orang lain
dan ini merupakan suatu bentuk pemujaan berhala, bukan atas nama cinta.
4. perasaan identitas
manusia juga membutuhkan suatu
perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas menempatkannya
terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaanya tentang dia, siapa dan apa.
Cara yang sehat untuk memenuhi
kebutuhan ini ialah individualitas, proses seseorang menciptakan suatu perasaan
tertentu tentang identitas diri.
Orang-orang yang mengalami
individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih
mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh
orang-orang lain.
5. kerangka orientasi
bersambung dengan pencarian suatu
perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame of reference atau konteks
dengan mana seseorang menginterprestasikan semua gejala dunia. Setiap individu
harus merumuskan suatu gambaran konsisten tentang dunia yang memberikan
kesempatanuntuk memahami semua peristiwa dan pengalaman.
Dasar yang ideal untuk kerangka
orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk
mengembangkan suatu gambaran realitas dan objektif tentang dunia. Terkandung
dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia secara objektif, untuk
menggambarkan dunia denagn tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa
subjetif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan didalam diri.
Sumber :
Schultz, D. 1991. Psikologi
Pertumbuhan. Kanisius. Yogyakarta.
Hall S, C .,& Lindzey, G.
1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius. Yogyakarta.