Jumat, 06 Maret 2015

Tugas Softskill Kesehatan Mental Bab 1

Nama : Nurfahsyahbani Ramitha
Npm : 16513654
Kelas : 2pa06

Tugas Kesehatan Mental  Bab 1


a.      Orientasi kesehatan mental
-          Memahami dan menjelaskan secara garis besar orientasi kesehatan mental


b.      Konsep Sehat
-          Memahami dan menjelaskan konsep sehat berdasarkan dimensi emosi, intelektual, social, fisik, dan spiritual.

Konsep Sehat

Pribadi yang normal atau bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang kuat dan bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma dan pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan (Kartono,1998).
Sedangkan menurut Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia. Individu yang sehat mentalnya dapat didefinisikan dalam dua sisi, secara negative dengan tidak adanya gangguan mental dan secaea positif, yaitu ketika hadirnya karakteristik individu sehat mental.

Konsep Sehat dilihat dari 5 Dimensi

1. Dimensi Emosional
Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih dan senang.
2. Dimensi Intelektual
Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut.
3. Dimensi Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik.
4. Dimensi Fisik
Suatu kondisi tubuh yang di haruskan dengan kondisi tubuh sehat.
5. Dimensi Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing.

c.       Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
-          Memahami dan menjelaskan sejarah perkembangan kesehatan mental

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

 Kesehatan menurut Freund (1991) “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagian yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit”, juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat. Mental hygiene disebut juga ilmu kesehatan mental merupakan ilmu pengetahuan yang masih muda. Dulu orang berpendapat gangguan keseimbangan mental itu disebabkan oleh gangguan roh jahat.

Kesehatan mental di cetuskan oleh Adolf Meyer (psychiater) berdasarkan saran Beers (mantan penderita sakit mental), membantu perkembangan gerakan usaha kesehatan mental. Dialah yang mengemukakan istilah “Mental Hygiene”. Di amerika pada tahun 1908 terbentuk suatu organisasi “Connectitude Society for Mental Hygiene”. Pada tahun 1909 berdirilah “The National Committee for Mental Hygiene”. Di inggris pada tahun 1842 berdirilah organisasi “The Society for Improving the Condition Association for the Protection of the Insane and the Prevention of Insanity”.

 Akibat perang dunia I dan II banyak terdapat penderita “war neurosis” di kalangan anggota militer, sehingga gerakan Mental Hygiene makin besar usahanya mencari metode yang efisien untuk mencegah gangguan mental serta mengadakan pembaharuan dalam metode penyembuhan. Pada tahun 1930 Mental Hygiene mengadakan kongres pertama di Washington D.C. tahun 1946 Presiden Amerika Serikat menandatangani undang-undang “The National Mental Health Act” untuk memajukan kesehatan mental rakyat Amerika, yang menyelenggarakan program mental hygiene antara lain:

1.  WHO : Organisasi ini memberi informasi dan penyuluhan mengenai kesehatan mental kepada anggota UNO. Mengadakan pengawasan terhadap alkoholisme, pencegahan kriminal.
2. UNESCO : Untuk menstimulir penukaran masalah informasi kebudayaan antar bangsa. Didalamnya terdapat suatu departemen yang mengurusi masalah sosial.
3. WFMH : Di dirikan pada tahun 1948. Antara the internasional committee for mental hygiene dengan the british association for mental health, merupakan kelompok non govermental health agencies membantu kesehatan di dunia.



d.      Pendektan Kesehatan Mental
-          Orientasi klasik
-          Orientasi penyesuaian diri
-          Orientasi pengembangan potensi
Orientasi dan Indikator Kesehatan Mental
Kesehatan mental memiliki beberapa orientasi dan indikator, diantaranya:
a. Orientasi klasik, menurut aliran ini seseorang dinyatakan sehat mentalnya apabila ia tidak mempunyai keluhan-keluhan tertentu seperti cemas, tegang, dan sebagainya, dimana semua keluhan itu menimbulkan perasaan sakit.
b. Orientasi pada aspek penyesuaian diri (adjusment), menurut aliran ini seseorang dinyatakan sehat apabila ia mampu menyesuaikan dirinya secara aktif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan tuntutan realitas sekitarnya sesuai dengan skala ukuran yang berlaku dalam masyarakat dimana ia berada.
c. Orientasi pada aspek pengembangan potensi, menurut aliran ini seseorang dinyatakan sehat apabila ia mampu mengembangkan potensi-potensinya ditengah masyarakat dimana ia tinggal.

Daftar Pustaka :
·  Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
·  Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma. 
·  Elsamariso. Kepribadian Tentang Perbedaan Teori Kepribadian Sehat. di Hal. 19 - 25. 
·  Lindsay, Gardner. Editor: Sugiyono. (1993). Psikologi Kepribadian 3 Teori - Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta. 
·  Rochman, Kholil. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Fajar Media Press.
·   Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan dengan Aliran - Aliran dan Tokoh - Tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.
·  Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius.
·  http://www.psychologymania.com/2013/01/aliran-psikologi-behaviorisme.html.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar