Jumat, 06 Maret 2015

Tugas Softskill Kesehatan Mental bab 2

Nama : Nurfahsyahbani Ramitha
Npm : 16513654
Kelas : 2pa06

Tugas Kesehatan Mental  Bab 2

Teori Kepribadian Sehat
a.      Aliran Psikoanalisa
Aliran Psikoanalisa merupakan suatu teori yang mempengaruhi teori kepribadian yang bersifat psikodinamik yang dikemukakan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Teori psikologi Freud didasarkan atas keyakinannya bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang dinamis. Sebagaimana hukum konversi energi, Freud beranggapan bahwa energi psikis bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan, dan bila dihambat akan mencari saluran lain. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis energi psikis itu beramsusmsi pada fungsi psikis yang berbeda, yaitu Id, Ego dan Superego.
Selain membagi struktur kepribadian berdasarkan energi psikisnya, Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul. Tingkatan yang pertama adalah tingkat sadar atau kesadaran (conscious level). Pada tingkat ini aktivitas mental bisa kita sadari setiap saat seperti berpikir dan persepsi. Sebagian dari ego dan super ego selalu berada pada tingkat ini. Yang kedua adalah tingkat prasadar (preconscious level), pada tingkat ini kita bisa menyadari gejala-gejala psikis yang timbul bila hanya kita yang memperhatikannya. Gejala-gejala seperti itu adalah memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain. Sebagian besar ego dan super ego berada dalam tingkatan ini, yaitu pengetahuan yang telah kita simpan dalam memori dan norma-norma moral yang tidak kita butuhkan dalam situasi sehari-hari.
Menurut Sigmund Freud, kepribadian yang sehat adalah individu yang mampu peduli pada orang lain secara mendalam, terikat dalam suatu hubungan yang intim dan mengarahkannya dalam kehidupan kerja yang produktif. Selain itu, impuls seksual dapat diekspresikan dalam hubungan dengan orang dewasa yang berbeda gender, sedangkan impuls yang tersalurkan dalam kegiatan sosial produktif.


b.      Aliran Behaviouristik

Aliran psikologi behavioristik adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subjek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan - laporan subjektif ) dan juga psikoanalisis ( yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak ).
Behavioristik secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses - proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa - apa.
Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh - sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Fungsionalisme Menjadi dasar bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu Watson. Watson adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago. Dasar pemikiran Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology dan child psychology adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson menunjukkan kritik tajam pada fungsionalisme.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang bertigkah laku menurut cara - cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.

Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
1.      Menekankan pada respon - respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2.      Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3.      Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respon terhadap rangsangan itu.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.

Kepribadian yang sehat menurut behavioristik :
1.      Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2.      Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3.      Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.



Daftar Pustaka :
·  Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
·  Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma. 
·  Elsamariso. Kepribadian Tentang Perbedaan Teori Kepribadian Sehat. di Hal. 19 - 25. 
·  Lindsay, Gardner. Editor: Sugiyono. (1993). Psikologi Kepribadian 3 Teori - Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta. 
·  Rochman, Kholil. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Fajar Media Press.
·   Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan dengan Aliran - Aliran dan Tokoh - Tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.
·  Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius.
·  http://www.psychologymania.com/2013/01/aliran-psikologi-behaviorisme.html.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar