Nama : Nurfahsyahbani
Ramitha
NPM : 16513654
Kls : 2PA06
Tugas Kesehatan Mental 4
Teori Kepribadian Sehat
f. Pendapat Maslow
Pandangan dari
Abraham Maslow yang optimistis dan humanistik tentang kodrat manusia ialah
mempelajari berapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan
pengungkapan manusia secara utuh. Dalam pandangan humanistik ini, sebenarnya
manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka capai.
A. Hierarki Kebutuhan
Manusia
Menurut Maslow, semua manusia
memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk
mengaktualisasikan-diri. Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan
yang dibawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat, dari yang paling
kuat sampai kepada yang paling lemah. Dengan cara yang sama juga, kebutuhan
yang paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan sebelum muncul kebutuhan
tingkat kedua dan seterusnya naik tingkat sampai muncul kebutuhan kelima dan
yang paling tinggi, yakni aktualisasi-diri. Berikut 5 kebutuhan-kebutuhan itu
dalam tingkatan dari yang rendah ke yang tinggi:
1. Kebutuhan-kebutuhan
Fisiologis
adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas
terhadap makanan, air, udara, tidur, dan seks. Pemuasan terhadap
kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup.
2. Kebutuhan-kebutuhan
Akan Rasa Aman
adalah kebutuhan-kebutuhan akan
jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
3. Kebutuhan
Akan Memiliki dan Cinta
yang dimaksud adalah kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, nilai-nilai dan
sifat-sifat atau memakai pakaian yang sama dengan maksud supaya merasakan perasaan
memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun
suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Penghargaan yang berasal dari
orang-orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri. Penghargaan yang
berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi, kekaguman, status, popularitas,
prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat. Apabila kita merasakan suatu
perasaan penghargaan dari, kita merasa yakin dan aman akan diri kita, kita juga
merasa berharga dan adekuat.
5. Kebutuhan
Akan Aktualisasi-Diri
Aktualisasi-diri didefinisikan
sebgai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita,
pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Dalam diri orang yang
mengaktualisasikan diri, yakni orang yang bergerak atau tumbuh dengan cara yang
sehat, kebutuhan-kebutuhan yang rendah tidak berbenturan dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar.
B. Kepribadian yang
Sehat Menurut Maslow
Ada beberapa
pendapat Maslow mengenai individu yang sehat itu seperti apa. Maslow menulis
tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama
dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki
kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa
perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi
dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang
sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi
diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain.
Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi
sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan
rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama
pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan
menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan
sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
C. Perbedaan
"Meta needs" dengan "Deficiency needs"
Meta needs atau
"meta kebutuhan" merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan atau ke arah
mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Disini terdapat B-values
yakni tujuan-tujuan dalam dirinya sendiri, bukan alat untuk mencapai
tujuan-tujuan lain.
Deficiency needs
merupakan keadaan-keadaan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme.
Misal, apabila pada suatu waktu kita tidak makan, maka kita akan merasa ada
kekurangan di dalam tubuh kita. Kekurangan tersebut bisa menimbulkan perasaan
sakit dan tidak enak. Kita memiliki suatu kebutuhan khusus (lapar) akan objek
tujuan khusus (makanan).
D. Ciri-ciri
"Actualized People"
Berikut ciri-ciri yang
menggambarkan pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri:
1. Mengamati Realitas Secara Efisien
Individu yang sangat sehat
mengamati objek-objek dan orang-orang di sekitarnya secara objektif.
2. Menerima
diri mereka sendiri, orang-orang lain, secara kodrati seperti apa adanya
Individu yang
mengaktualisasikan-diri menerima diri mereka, kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan.
3. Spontanitas,
Kesederhanaan, Kewajaran
Bertingkah laku secara terbuka
dan langsung tanpa berpura-pura.
4. Fokus
Pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
Mereka senang melakukan pekerjaan
mereka dan mengabdikan kebanyakan energi mereka kepada tugas tersebut.
5. Memiliki
Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
Memiliki suatu kebutuhan yang
untuk pemisahan dan kesunyian.
6. Berfungsi
secara Otonom
Prefernsi dan kemampuan untuk
berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik.
7. Apresiasi
yang Senantiasa Segar, Bukan Penuh Prasangka
Senatiasa menghargai
pengalaman-pengalaman tertentu
bagaimananapun seringnya pengalaman itu terulang, disertai perasaan
kenikmatan yang segar, terpesona, dan kagum.
8. Memiliki
Pengalaman Mistik
Diri dilampaui dan orang sehat
itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu
perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan.
9. Memiliki Minat Sosial
Memiliki perasaan empati dan
afeksi yang kuat terhadap semua manusia dan juga keinginan untuk membantu
sesama.
10. Hubungan
Antarpribadi
Mampu mengadakan hubungan yang
lebih kuat dengan orang-orang lain dan mampu memiliki cinta yang lebih besar
serta persahabatan yang lebih dalam.
11. Watak yang Demokratis
Membiarkan dan menerima semua
orang tanpa memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan, goglongan politik
atau agama, ras dan warna kulit.
12. Tidak
Mencampurkan antara Sarana dan Tujuan
Membedakan dengan jelas antara
sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan jauh lebih penting daripada sarana untuk
mencapainya.
13. Perasaan
Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
Humor yang bersifat filosofis;
humor yang menertawakan manusia pada umumnya, bukan kepada seorang individu
yang khusus.
14. Resistensi terhadap Inkulturasi
Dapat berdiri sendiri dan otonom,
mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial. Mereka mempertahankan
batin, tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing oleh diri mereka
sendiri.
Sumber Referensi:
Siswanto. (2007). Kesehatan
mental. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hall, C.S., Lindzey, G. (1993).
Psikologi kepribadian 2; teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Schultz, D. (1991). Psikologi
pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar