Minggu, 18 Oktober 2015

Psikologi Manajemen: Kekuasaan

KEKUASAAN







By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara `                       (10513117)
2. Dhea Zahra A                                 (12513220)
3. Mega Elvira                                     (15513384)
4. Nurfahsyahbani R                           (16513654)
5. Ridho Maulana H                           (17513625)




Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015






  

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekuasaan dan wewenang ,terkadang banyak dari kita yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya dengan arti yang tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya antara Kekuasaan Dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada sedikit persamaan,oleh karena itu kita akan membahas satu persatu arti dari keduanya. Terdapat dua pandangan terhadap wewenang :Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari  tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke  tingkat yang lebih bawah. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut  pandang  wewenang  adalah  penerima  perintah,  bukannya  pemberi  perintah.Pandangan  ini  dimulai  dengan  pengamatan  bahwa  tidak  semua  perintah  dipatuhi  olehpenerima  perintah.  Penerima  perintah  akan menentukan  apakah  akan menerima perintah atau tidak.




BAB II
ISI
Defenisi Kekuasaan
Kekuasaan mengacu pada kemampuan yang dimilik A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan. Definisi ini mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu di aktualisasikan agar efektif. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992). Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.

Sumber-Sumber Kekuasaan Menurut French dan Raven
1.      Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
A.  Kekuasaan formal atau Legal (French & Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri.
Kendali atas sumber dan ganjaran (French & Raven 1959)
Majikan yang menggaji  karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya,  kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.
B. Kendali atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.

2.      Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.
A. Berasal dari sifat-sifat pribadi.
A.    Keahlian atau keterampilan (French & Raven 1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk menyembuhkan penyakitnya.
B. Persahabatan atau kesetiaan (French & Raven 1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat seperti Ibu Theresa.






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kekuasaan dapat berguna untuk memperbarui tatanan dunia yang baru, dengan penggunaan kekuasaan yang tepat poleh orang-orang yang tepat dapat berdampak baik bagi semua popolasi dunia. kekuasaan yang dapat dikendalikan adalah salah satu kekuasaan yang baik diabawah kekuasaan Tuhan. Dengan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut penguasa dapat merubah dunia.

Kritik dan Saran
Dalam menggunakan kekuasaan tetap harus depertimbangkan dengan seksama. Dengan menjadi penguasa berarti kita mempunyai wewenang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya dampak pada diri sendiri, namun dengan begitu kita juga tidak boleh sewenag-wenang dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat.





Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A. (2007).  Perilaku organisasi edisi 12 buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia


Selasa, 13 Oktober 2015

Psikologi Manajemen : Mempengaruhi Perilaku

Psikologi manajemen
Mempengaruhi Perilaku
Description: C:\Users\LENOVO PC\Downloads\download.jpg

By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara `                       (10513117)
2. Dhea Zahra A                                 (12513220)
3. Mega Elvira                                     (15513384)
4. Nurfahsyahbani R                           (16513654)
5. Ridho Maulana H                           (17513625)




Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang

Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi antara karakterikstik individu dengan karakteristik organisasi. Perilaku setiap individu dalam organisasi pasti beragam atau berbeda-beda, karena individu satu pasti berbeda dengan individu lainnya. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi disconnect antara karakter individu dengan karakter organisasi. Faktor yang mempengaruhi hal itu adalah:Umur, umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku induvidu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, dan merespon stimulus yang diberikan individu lainnya. Jenis kelamin, wanita lebih patuh terhadap aturan dan otoritas, sedangkan pria lebih agresif sehingga lebih besar mencapai kesuksesan walaupun perbedaan itu terbukti sangat kecil. Status perkawinan, penelitian membuktinkan bahwa orang yang telah berumah tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan yang masih single. Jumlah atau banyaknya tanggungan, penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak tanggungan dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Masa kerja, revelensi masa kerja adalah berkaitan dengan senioritas dalam pekerjaan.Kepribadian, kepribadian sebagai cara dengan mana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk-bentuk kepribadian pada akhirnya mempengaruhi perilaku organisasi..Kemampuan, yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan yang terstruktur untuk mengeksploitasi kinerja-kinerja yang menghasilkan produktifitas..Pembelajaran atau Belajar, belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya pengalaman atau latian. Belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran tetapi yang lebih penting lagi belajar harus mengubah perilaku subjek ajar. Sikap, sikap merupakan faktor yang harus dipahami agar dapat memahami individu lain. Dengan saling memahami sikap individu maka organisasi dapat berjalan dengan baik.Persepsi, merupakan suatu proses memperhatiakan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan.Kepuasan kerja, kepuasan kerja mempengaruhi produktifitas atau kinerja karyawan, semakin puas individu tersebut dalam bekerja maka akan betah berada dalam organisasi, dan bila individu tidak puas maka akan mempengaruhi kinerjanya, seperti berhenti kerja atau selalu terlambat datang.Stress, stresss dapat mengakibatkan tidak sinkronnya mental dan fisik individu, yang bisa menyebabkan menjadi tidak produktif individu tersebut dalam organisasi.
Suatu perilaku sebenarnya juga dapat dipengaruhi oleh orang lain (lingkungan). Lingkungan yang baik akan membawa seseorang menjadi lebih baik juga. Lalu bagaimana suatu lingkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang?
















BAB II
ISI
1.Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Menurut beberapa tokoh seperti:
a.       Ertram  Johannes  Otto  Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
b.      Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
c.       Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
d.      M. Suyanto
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
e.       ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
f.       JON MILLER
 Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia
2.      Kunci-kunci Perubahan perilaku
Kata perunahan berarti adanya suatu perpindahan baik dari yang jauh ke dekat atau kecil ke yang besar dan sebagainya. Intinya perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.

Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku
a.       Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau sifat seseorang)
-          Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
b.      Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
c.       Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional dengan perilaku
d.      Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan lebih efektif  apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku
e.       Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
f.       Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g.      Menolak hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.

Secara garis besar kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.

3.      Model mempengaruhi orang Lain
a.       Logical Argument  yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
b.      Psychological atau Emotional Argument  yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak, marah,  menjenuhkan,  itu termasuk pendekatan Psychological  Argument dengan efek emosi yang negatif.
c.       Argument Based On Credibility yaitu ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh comunnicate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.

4.      Wewenang dan peran wewenang dalam manajemen
Wewenang merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka .
Peran wewenang dalam manajemen.
a.       Wewenang lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
b.      Wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.








BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Mempengaruhi perilaku seseorang merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengubah suatu hal yang dapat berguna bagi dirinya dan orang lain. Mempengaruhi perilaku juga harus dilakukan dengan cara yang sistematis dan tertata. Untuk mempengaruhi seseorang tidak akan bisa dilakukan dengan instan,dengan perlahan kita dapat mengubah perilaku seseorang agar dapat menjadi lebih baik.
1.      Kritik dan Saran
Pada zaman Globalisasi ini kadang mempengaruhi seseorang tidak terlau sulit, tapi justru itulah yang dapat menjadi suatu masalah dengan timbulnya penipuan. Sebaiknya kita tetap mempunyai ideologis sendiri tapi juga tidak menutup diri dari perubahan dan kemajuan.












Daftar pustaka
Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap prestasi belajar siswa kelas VI sekolah dasar negeri Jombor 01 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran 2010-2011.
Proposal penelitian (tidak diterbitkan).Surakarta: Fakultas Pendidikan Agama Islam Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta.
            Jurnal : Sigit, M., (2006). “Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta GigiCloseUp”. JSB, vol 1, no 1 april





Sabtu, 03 Oktober 2015

Psikologi Manajemen. Minggu 1

Psikologi manajemen
Komunikasi

By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara `                       (10513117)
2. Dhea Zahra A                                 (12513220)
3. Mega Elvira                                     (15513384)
4. Nurfahsyahbani R                           (16513654)
5. Ridho Maulana H                           (17513625)




Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

































BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi  manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari- hari di rumah ditempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak ada terlibat dalam komunikasi. Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia, karena  harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi karena manusia  adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, dengan berkomunikasi secara efektif maka, kegitan-kegitan yang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam suatu organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.
Ilmu  komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi diatas meunjukkan bahwa yang dijadikan obyek studi ilmu komunikasi bukan saja menyampaikan informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (publik opinion) dan sikap publik (publik attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang sangat penting.
            Bahkan dalam definisinya yang sanagat khusus mengenai pengertian komunikasi itu sendiri, bahwa komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang lain. Dengan seiring zaman perkembangan komunikasi sangat pesat dan cepat sehingga banyak dijumpai bidang komunikasi. Salah satunya adalah bidang komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi organisasi atau manajemen publik relation atau humas yang merupakan sebagai bentuk perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga baik dengan publik internal ,ekternal, dan stakeholder perusahaan.




BAB II
ISI
Definisi  komunikasi
Kata komunikasi  berasal dari bahasa latin communication yang berarti “ Pemberitahuan” atau “Pertukaran pikiran” . Jadi, secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat  unsur-unsur  kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Beberapa definisi komunikasi dari para tokoh :
1.      A. Winnet  : Komunikasi  merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktifitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
2.      Karlfried Knapp : Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol  linguistic, seperti sistem symbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung atau tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual).
3.      Carl I. Hovland : Komunikasi  adalah proses dimana seseorang individu  atau komunikator mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang  bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
4.      Theodorson dan Thedorson : Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-de sebagai ikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
5.      Edwin Emery : Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
6.      Laswell : Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.




Dimensi Ko­­munikasi

·         Isi :komunikasi secara verbal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menunjukkan muatan (isi)komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
·         Kebisingan:tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam melakukan komunikasi.
·         Jaringan :komunikasi secara non verbal sampai sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukkan komunikasi diantara nya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringansatelit). Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isi nya, namun bergantung  juga pada siapa penulisnya, jenis huruf  yang digunakan, warna tulisan yang dipakai, dll.
·         Arah :dalam berkomunikasi dibagi menjadi 2 yaitu komunikasi satu arah dan komukasi dua arah. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang hanya dilakukan oleh satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih tanpa ada timbale balik contohnya: promosi produk tertentu atau guru dikelas. Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terjadinya pertukaran informasi diantara kedua nya.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai berbagai tujuan termasuk pendidikan. Komunikasi yang efektif berasal dari pelaksanaan proses komunikasi. Orang-orang yang terlibat akat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, jika mereka mengikuti proses komunikasi dan tinggal jauh dari hambatan yang berbeda. Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi akan berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, komunikator yang efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses.

Kritik dan Saran
Ilmu komunikasi saaat ini sudah berkembang pesat, namun dapat kita lihat masih banyak orang-orang yang masih belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa umum yang digunakan seluruh orang. Sehingga dapat kita lihat masalah itu menjadikan kita tidak efektif dalam berkomunikasi dan menghambat seseorang untuk menjadi komunikator yang lebih baik dan efektif.









                                        Daftar pustaka            
M, Effendy. Uchjana, Onong. 1984. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. Remadja Karya CV
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.
Jurnal : Realitas Infotainment di Televisi. Marsito M. Jurnal Komunikasi Massa. Vol. 4 No. 2, Juli 2011: 159-170
Jurnal : Function of Mass Communication in Television. Hastika Yanti Nora & M. Chaerul Latief. The Messeger ISSN 2086-1559. Vol. 2. No. 1. Hal 8-12.