Psikologi manajemen
Mempengaruhi
Perilaku
By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara ` (10513117)
2. Dhea Zahra A (12513220)
3. Mega Elvira (15513384)
4. Nurfahsyahbani R (16513654)
5. Ridho Maulana H (17513625)
Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Perilaku individu
dalam organisasi merupakan bentuk interaksi antara karakterikstik individu
dengan karakteristik organisasi. Perilaku setiap individu dalam organisasi
pasti beragam atau berbeda-beda, karena individu satu pasti berbeda dengan
individu lainnya. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika
individu tersebut memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi
juga merupakan suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi
terkadang terjadi disconnect antara karakter individu dengan karakter
organisasi. Faktor yang mempengaruhi hal itu adalah:Umur, umur berpengaruh
terhadap bagaimana perilaku induvidu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk
bekerja, dan merespon stimulus yang diberikan individu lainnya. Jenis kelamin,
wanita lebih patuh terhadap aturan dan otoritas, sedangkan pria lebih agresif
sehingga lebih besar mencapai kesuksesan walaupun perbedaan itu terbukti sangat
kecil. Status perkawinan, penelitian membuktinkan bahwa orang yang telah
berumah tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan yang masih single. Jumlah
atau banyaknya tanggungan, penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak tanggungan
dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Masa kerja,
revelensi masa kerja adalah berkaitan dengan senioritas dalam
pekerjaan.Kepribadian, kepribadian sebagai cara dengan mana individu bereaksi
dan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk-bentuk kepribadian pada akhirnya
mempengaruhi perilaku organisasi..Kemampuan, yang dimaksud dengan kemampuan
adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu
pekerjaan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan yang
terstruktur untuk mengeksploitasi kinerja-kinerja yang menghasilkan
produktifitas..Pembelajaran atau Belajar, belajar adalah proses perubahan yang
relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya pengalaman atau
latian. Belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran tetapi yang lebih
penting lagi belajar harus mengubah perilaku subjek ajar. Sikap, sikap
merupakan faktor yang harus dipahami agar dapat memahami individu lain. Dengan
saling memahami sikap individu maka organisasi dapat berjalan dengan baik.Persepsi,
merupakan suatu proses memperhatiakan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menafsirkan stimulus lingkungan.Kepuasan kerja, kepuasan kerja mempengaruhi
produktifitas atau kinerja karyawan, semakin puas individu tersebut dalam
bekerja maka akan betah berada dalam organisasi, dan bila individu tidak puas
maka akan mempengaruhi kinerjanya, seperti berhenti kerja atau selalu terlambat
datang.Stress, stresss dapat mengakibatkan tidak sinkronnya mental dan fisik
individu, yang bisa menyebabkan menjadi tidak produktif individu tersebut dalam
organisasi.
Suatu perilaku
sebenarnya juga dapat dipengaruhi oleh orang lain (lingkungan). Lingkungan yang
baik akan membawa seseorang menjadi lebih baik juga. Lalu bagaimana suatu
lingkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang?
BAB II
ISI
1.Definisi
Pengaruh
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.”
Menurut
beberapa tokoh seperti:
a.
Ertram Johannes Otto
Schrieke
Pengaruh merupakan
bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
b.
Norman Barry
Pengaruh adalah suatu
tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
c.
Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah
kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan
untuk mengambil keputusan.
d.
M. Suyanto
Pengaruh merupakan
nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
e.
ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah
kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan
untuk mengambil keputusan.
f.
JON MILLER
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam
dunia politik Indonesia
2. Kunci-kunci Perubahan perilaku
Kata perunahan berarti
adanya suatu perpindahan baik dari yang jauh ke dekat atau kecil ke yang besar
dan sebagainya. Intinya perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya
buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri
dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk
dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual
dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai
upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Perilaku yang akan
menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai
benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk
terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi
terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol
sosial yang dapat mendidik manusia.
Perubahan perilaku
adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah
ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros,
1975) Karakteristik perubahan perilaku
a. Fokus
kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku
bukan merubah karakter atau sifat seseorang)
- Perilaku
yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau
perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
b. Prosedurnya
didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah
penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian
eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
c. Penekanannya
kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi
asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan
fungsional dengan perilaku
d. Treatment
dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan
perilaku akan lebih efektif apabila dikembangkan oleh orang-orang
yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan
seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku
e. Pengukuran
perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah
intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat
terjaga.
f. Mengabaikan
peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan
perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab
perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g. Menolak
hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa
dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau
dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Secara garis besar
kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
3. Model
mempengaruhi orang Lain
a. Logical
Argument yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah
data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
b. Psychological atau Emotional Argument
yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya
saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati
itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat
positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak,
marah, menjenuhkan, itu termasuk pendekatan
Psychological Argument dengan efek emosi yang negatif.
c. Argument Based On Credibility yaitu ajakan
atau arahan yang akan diikuti oleh comunnicate atau audiens, karena
komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.
4. Wewenang
dan peran wewenang dalam manajemen
Wewenang merupakan
kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang dan
kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai
tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung
juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu
menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan
bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka .
Peran wewenang dalam
manajemen.
a. Wewenang
lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan
wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf
yang menerimanya.
b. Wewenang
staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang
yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang
diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya
tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan,
pelayanan kepada staf, atau penasihat.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Mempengaruhi perilaku
seseorang merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengubah suatu hal yang dapat
berguna bagi dirinya dan orang lain. Mempengaruhi perilaku juga harus dilakukan
dengan cara yang sistematis dan tertata. Untuk mempengaruhi seseorang tidak
akan bisa dilakukan dengan instan,dengan perlahan kita dapat mengubah perilaku
seseorang agar dapat menjadi lebih baik.
1.
Kritik dan Saran
Pada zaman Globalisasi
ini kadang mempengaruhi seseorang tidak terlau sulit, tapi justru itulah yang
dapat menjadi suatu masalah dengan timbulnya penipuan. Sebaiknya kita tetap
mempunyai ideologis sendiri tapi juga tidak menutup diri dari perubahan dan
kemajuan.
Daftar pustaka
Nasikun.
(1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh
penggunaan telepon genggam terhadap prestasi belajar siswa kelas VI sekolah
dasar negeri Jombor 01 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran 2010-2011.
Proposal
penelitian (tidak diterbitkan).Surakarta: Fakultas Pendidikan Agama Islam
Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta.
Jurnal : Sigit, M., (2006).
“Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai
Konsumen Potensial Produk Pasta GigiCloseUp”. JSB, vol 1, no 1 april