Psikologi Manajemen
MOTIVASI
By:
Kelompok
Pisang
1. Adam
Prasentiatara ` (10513117)
2. Dhea
Zahra A (12513220)
3. Mega
Elvira (15513384)
4.
Nurfahsyahbani R (16513654)
5. Ridho
Maulana H (17513625)
Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Motivasi
adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal.
Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri
kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut
motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu
hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan
yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi
kita semua awalnya “baik”.
Motivasi ada
banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi, motivasi
agresi, motivasi berafiliasi, dll. Dalam hal ini motivasi berprestasi yang akan
menjadi topik utamanya. Hal itu dikarenakan motivasi inilah yang sangat umum di
masyarakat.
BAB II
Review Film Love Other Drug
A. SINOPSIS FILM
Love Other
Drug
2010
Dalam film Love
Other Drug, Jake Gyllenhaal berperan sebagai Jamie seorang pria yang tampan dan banyak di gemari oleh wanita, Jamie sangat
mahir dalam bidang penjualan. Dia
bekerja di sebuah toko elektronik dan berhasil
menjual banyak barang dengan cara yang sangat meyakinkan pembelinya untuk
membeli barang-barang yang dia tawarkan.
Tetapi dia dikeluarkan oleh manager
toko elektronik tersebut karena Jamie telah mencumbu kekasih managernya. Setelah dikeluarkan Jamie
mencari lahan pekerjaan lainnya yang sesuai dengan kemampuannya. Jamie
ditawarkan pekerjaan baru sebagai penjual obat-obatan ke rumah sakit oleh Bruce
Winston (Oliver Platt). Jamie mengikuti
berbagai training dari perusahaan
obat tersebut yang bernama “Pfizer”.
Jamie harus menjual obat yang bernama Zoloft
ke seluruh rumah sakit agar obat tersebut dapat dikonsumsi oleh pasien dan
tingkat penjual obat tersebut meningkat. Tidak mudah awalnya
Jamie menjalani pekerjaan barunya, namun dengan segala kemampuannya dia tetap berusaha untuk menjual obat tersebut.
Saat memasarkan
obat ke rumah sakit, di sana Jamie bertemu dengan Maggie Murdock (Anne
Hathaway) seorang gadis penderita parkinson stage
1. Jamie yang sebelumnya mengira dia hanya sekedar penasaran dengan gadis
tersebut akhirnya menyadari kalau hatinya kali ini benar-benar jatuh cinta.
Jamie harus berusaha dengan sangat baik untuk mempertahankan Maggie di dalam
hidunya. Berkali-kali Jamie dan Maggie berusaha untuk menyudahi hubungan
mereka. Hal ini dikarenakan Maggie merupakan tipe orang yang tidak ingin
membuat orang menjadi ikut kesulitan karena penyakit yang ada dalam dirinya. Dan
pada akhirnya Jamie mencapai kesuksesan dan menemani Maggie sampai akhir hayat.
B. MOTIVASI
Robbins dan Judge (2007) motivasi sebagai
proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai
suatu tujuan.
Samsudin (2005) motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat
diartikan sebagai dorongan (driving force)
dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan
kehidupan.
Mangkunegara (2005) motivasi terbentuk dari
sikap (attitude) karyawan dalam
menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental
karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.
Menurut Uno (2007)
motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan
dan cita-cita,penghargaan dan penghormatan.
Menurut Sargent
(1999) motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak merupakan
bentuk dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi
merupakan respon seseorang terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari
dalam diri seseorang agar
tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh seseorang tercapai.
C. TEORI MOTIVASI
Secara
garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori
motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content
theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory)
1.
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan
dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami
antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai
kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari
perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti
kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005)
mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
·
Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan
fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah
atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
·
Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
·
Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima
oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta
dicintai
·
Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
·
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
2.
Teori Keadilan
Keadilan
merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi
perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan
pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini
melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan
input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
3.
Teori X dan Y
Douglas
McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada
dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut
teori Y (Robbins, 2007).
McGregor
menyimpulkan bahwa pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan
atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk
perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
4.
Teori dua Faktor Herzberg
Teori
ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang
individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap
pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins,
2007)
Herzberg
memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan
bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor
ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
(1) Upah.
(2)
Kondisi kerja.
(3)
Keamanan kerja.
(4) Status.
(5) Prosedur perusahaan.
(6)
Mutu penyeliaan.
(7)
Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan.
Keberadaan
kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka.
Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena
mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”,
kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
(1)
Pencapaian prestasi.
(2) Pengakuan.
(3) Tanggung Jawab.
(4) Kemajuan.
(5) Pekerjaan itu sendiri.
(6) Kemungkinan berkembang.
Tidak
adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas.
Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi
kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai
pemuas atau motivator.
5.
Teori Kebutuhan McClelland
Teori
kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya.
Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a) Kebutuhan
pencapaian (need for achievement) :
Dorongan untuk berprestasi dan
mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil
b) Kebutuhan
akan kekuatan (need for power) :
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka
tidak akan berperilaku sebaliknya.
c) Kebutuhan
hubungan (need for affiliation) :
Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Berdasarkan berbagai teori diatas
kelompok kami memasukkan teori dua faktor dari Herzberg , dimana Herzberg
menitik beratkan motivasi seseorang terdapat dari faktor Hygine dan faktor intrinsik , berikut uraiannya :
faktor Hygine (konteks pekerjaan) meliputi :
(1) Upah
·
Jamie keluar dari pekerjaan yang lama karena gaji yang
ia terima tidak sebanding dengan apa yang sudah ia kerjakan
(2)
Kondisi kerja.
·
Saat Jamie bekerja di toko elektronik Jamie
mendapatkan sebuah kenyamanan bekerja ditempat itu karena Jamie dapat
beradaptasi dengan baik dengan kondisi kerja disana sehingga menghasilkan
provit yang besar untuk toko tersebut.
·
Saat Jamie telah bergabung dengan Pfizer kondisi kerja nya turun ke lapangan dan menawarkan obat ke
rumah sakit dan dokter-dokter.
·
Kondisi kerja Jamie yang membuat Jamie terus mencari
tahu apa yang dibutuhkan oleh pasien agar obat yang nantinya akan dijual akan
dibeli opleh pasien.
(3)
Keamanan kerja.
·
Saat Jamie
bekerja di Pfizer Jamie harus
rela hujan-hujanan saat menawarkan produk dari Pfizer
·
Saat Jamie bekerja di Pfizer agar mendapat perhatian para dokter Jamie harus mengambil
resiko menukar produk saingannya dengan produk dari Pfizer dan akhirnya ketawan dengan saingannya lalu Jamie di pukul
bertubi-tubi.
(4) Prosedur perusahaan.
·
Saat bekerja di toko elektronik Jamie harus menjual
barang-barang elektronik tersebut sebanyak-banyaknya agar meningkatkan
penjualan di toko tersebut.
(5) Mutu hubungan interpersonal antar sesama
rekan kerja, atasan, dan bawahan.
·
Jamie keluar dari pekerjaan sebagai penjual toko
elektronik selain karena mencumbu kekasih manager nya ia juga merasa tidak
mendapatkan hak nya ketika ia telah berhasil menjual barang-barang elektronik
sampai meningkatkan keuntungan di toko tersebut.
·
Saat Jamie menjalankan bisnis nya di Pfizer ia memacu diri nya agar bisa
melebihi saingannya dari perusahaan Prozac
karena saingannya ini dapat menjual obatnya dengan penjualan yang sangat
memuaskan.
Sedangkan faktor
Intrinsik meliputi :
(1)
Pencapaian prestasi.
·
Saat Jamie bekerja di toko elektronik Jamie dapat
meningkatkan keuntungan pada toko tersebut berkat usaha Jamie menjual
barang-barang elektronik. Tetapi prestasi ituu tidak di apresiasi oleh
atasannya.
·
Saat Jamie bergabung di Pfizer dia tahu obat apa yang dibutuhkan oleh pasien sehingga ia
memberikan ide menjual obat untuk penderita disfungsi seksual. Dan obat
tersebut bernama Viagra laku keras.
(2) Pengakuan.
·
Saat Jamie bekerja di toko elektronik Jamie tidak
dapat sebuah pengakuan yang besar dari atasannya atas prestasi kerjayang sudah
ia capai untuk tempat dimana ia bekerja.
·
Saat Jamie dapat menjualkan Viagra dan Pfizer mendapatkan keuntunganyang besar
Jamie mendapatkan reward untuk dapat pergi ke Chicago.
(3) Tanggung Jawab.
·
Saat Jamie bekerja di toko elektronik Jamie dapat
melaksanakan kewajibannya dalam menjual barang-barang elektronik dengan baik.
·
Jamie menjual obat Zoloft untuk memenuhi target dari perusahaan
Pfizer sayangnya tidak begitu baik dalam memenuhi
target tersebut.
(4) Kemajuan.
·
Saat Jamie bekerja di toko elektronik dan dapat
meningkatkan penjualan yang baik hal itu membawa dampak positif untuk kemajuan
toko tersebut sehingga banyak konsumen yang datang ke toko tersebut karena
pelayanan Jamie sangat memuaskan..
·
Jamie juga member dampak positif untuk Pfizer ketika obat Viagra tersebut laku
dimana-mana sehingga menaikkan nama perusahaan Pfizer dikalangan dokter dan rumah sakit lainnya.
(5) Kemungkinan berkembang.
·
Saat Jamie merasa ketidakpuasan dalam pekerjaan lama
nya ia mencari pekerjaan baru yang sekiranya menurut dia dapat mengeksplor
dirinya dalam dunia penjualan.
·
Jamie termotivasi oleh saingannya dari perusahaan Prozac dan dia belajar dari saingannya
tersebut bagaimana cara menjual produk obat tersebut.
BAB
III
KESIMPULAN
Film Love
Other Drug Apabila dikaitkan dengan pengertian dari Sargent “sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak
merupakan bentuk dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya.”
Dalam film ini Jamie melakukan apapun untuk Maggie agar penyakit Parkinson yang
diderita oleh Maggie cepat teratasi. Jamie mencari dokter dan rumah sakit ke
berbagai Negara untuk menangani penyakit yang Maggie derita.
Selain itu apabila film Love Other Drug
dikaitkan oleh teori dua faktor dari Herzberg Jamie dari faktor-faktor yang
telah dijelaskan diatas Jamie adalah orang yang memiliki motivasi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika
Aditama
Robbbins dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2.
Jakarta : Salemba Empat
Sadili Samsudin. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung
Pustaka Setia.