KEKUASAAN
By:
Kelompok
Pisang
1.
Adam Prasentiatara
`
(10513117)
2.
Dhea Zahra
A
(12513220)
3.
Mega
Elvira
(15513384)
4.
Nurfahsyahbani
R
(16513654)
5.
Ridho Maulana
H
(17513625)
Kelas
3PA 06
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekuasaan dan wewenang ,terkadang banyak dari kita
yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya dengan arti yang
tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya antara
Kekuasaan Dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada
sedikit persamaan,oleh karena itu kita akan membahas satu persatu arti dari
keduanya. Terdapat dua pandangan terhadap wewenang :Pandangan klasik (classical
view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi olehpenerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi olehpenerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
BAB
II
ISI
Defenisi Kekuasaan
Kekuasaan mengacu pada kemampuan yang dimilik A
untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan.
Definisi ini mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu di aktualisasikan
agar efektif. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang
atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan
yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang
diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah
laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam
Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk
berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan
Surbakti,1992). Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan
golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila
dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak
yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
Sumber-Sumber Kekuasaan
Menurut French dan Raven
1. Kekuasaan yang
bersumber pada kedudukan
A. Kekuasaan formal atau Legal (French &
Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden
atau perdana menteri.
Kendali atas sumber dan ganjaran (French & Raven
1959)
Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik
sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat
memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.
B. Kendali atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut.
Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik
toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan
kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang
galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.
2. Kekuasaan yang
bersumber pada kepribadian.
A. Berasal dari sifat-sifat pribadi.
A. Keahlian atau keterampilan
(French & Raven 1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap
dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk
menyembuhkan penyakitnya.
B. Persahabatan atau kesetiaan (French & Raven
1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada
kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai
pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat
seperti Ibu Theresa.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kekuasaan dapat berguna untuk memperbarui tatanan
dunia yang baru, dengan penggunaan kekuasaan yang tepat poleh orang-orang yang
tepat dapat berdampak baik bagi semua popolasi dunia. kekuasaan yang dapat
dikendalikan adalah salah satu kekuasaan yang baik diabawah kekuasaan Tuhan.
Dengan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada
pada pemegang kekuasaan tersebut penguasa dapat merubah dunia.
Kritik dan Saran
Dalam menggunakan kekuasaan tetap harus
depertimbangkan dengan seksama. Dengan menjadi penguasa berarti kita mempunyai
wewenang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya dampak pada diri sendiri, namun
dengan begitu kita juga tidak boleh sewenag-wenang dan tetap mengutamakan
kepentingan rakyat.
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A.
(2007). Perilaku organisasi edisi 12 buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar