Minggu, 18 Oktober 2015

Psikologi Manajemen: Kekuasaan

KEKUASAAN







By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara `                       (10513117)
2. Dhea Zahra A                                 (12513220)
3. Mega Elvira                                     (15513384)
4. Nurfahsyahbani R                           (16513654)
5. Ridho Maulana H                           (17513625)




Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015






  

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekuasaan dan wewenang ,terkadang banyak dari kita yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya dengan arti yang tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya antara Kekuasaan Dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada sedikit persamaan,oleh karena itu kita akan membahas satu persatu arti dari keduanya. Terdapat dua pandangan terhadap wewenang :Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari  tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke  tingkat yang lebih bawah. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut  pandang  wewenang  adalah  penerima  perintah,  bukannya  pemberi  perintah.Pandangan  ini  dimulai  dengan  pengamatan  bahwa  tidak  semua  perintah  dipatuhi  olehpenerima  perintah.  Penerima  perintah  akan menentukan  apakah  akan menerima perintah atau tidak.




BAB II
ISI
Defenisi Kekuasaan
Kekuasaan mengacu pada kemampuan yang dimilik A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan. Definisi ini mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu di aktualisasikan agar efektif. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992). Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.

Sumber-Sumber Kekuasaan Menurut French dan Raven
1.      Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
A.  Kekuasaan formal atau Legal (French & Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri.
Kendali atas sumber dan ganjaran (French & Raven 1959)
Majikan yang menggaji  karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya,  kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.
B. Kendali atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.

2.      Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.
A. Berasal dari sifat-sifat pribadi.
A.    Keahlian atau keterampilan (French & Raven 1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk menyembuhkan penyakitnya.
B. Persahabatan atau kesetiaan (French & Raven 1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat seperti Ibu Theresa.






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kekuasaan dapat berguna untuk memperbarui tatanan dunia yang baru, dengan penggunaan kekuasaan yang tepat poleh orang-orang yang tepat dapat berdampak baik bagi semua popolasi dunia. kekuasaan yang dapat dikendalikan adalah salah satu kekuasaan yang baik diabawah kekuasaan Tuhan. Dengan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut penguasa dapat merubah dunia.

Kritik dan Saran
Dalam menggunakan kekuasaan tetap harus depertimbangkan dengan seksama. Dengan menjadi penguasa berarti kita mempunyai wewenang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya dampak pada diri sendiri, namun dengan begitu kita juga tidak boleh sewenag-wenang dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat.





Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A. (2007).  Perilaku organisasi edisi 12 buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar