Nama : Nurfahsyahbani R
NPM : 16513654
Tugas III Softskil
Kesehatan Mental
-
Memahami dan menjelaskan pandangan aliran
Humanistik dalam tentang kepribadian yang sehat serta mampu membedakan aliran
Psikoanalisa,Behaviortistik dan Humanistik tentang kepribadian yang sehat
Humanistik
Ahli-ahli psikologi pertumbuhan
kebanyakan memandang diri mereka sebagai ahli-ahli psikologi humanistik telah
memiliki suatu pandangan yang segar terhadap kodrat manusia. Apa yang mereka
lihat adalah suatu tipe orang yang berbeda dari apa yang di gambarkan oleh
behaviorisme dan psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional.
Ahli-ahli psikologi humanisik
semakin kritis terhadap tradisi-tradisi ini, karena mereka percaya bahwa
behaviorisme dan psikoanalisismemberikan pandangan-pandangan terbatas tentang kodrat
manusia, mengabaikan puncak-puncak yang akan didaki oleh orang-orang yang
memiliki potensi. Tuduhan dari pengeritik-pengeritikini adalah bahwa
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin “ suatu sistem kompleks
yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum”.
Individu digambarkan sebagai
suatu organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditemtukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat
pengatur napas. Psikoanalisis telah memberi kepada kita hanya sisi yang sakit
atau pincang dari kodrat manusia karena hanya berpusat pada tingkah laku yang
neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang yang megikuti
ajaran-ajarannyamemepelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan
kepribadian yang sehat yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling
baik.
Baik behaviorisme maupun
psikoanalisis tidakberbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan
kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak daripada yang ada. Tentu saja,
segi-segi pandangan ini memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang
kodrat manusia. Kita dilihat oleh para behavioris sebagi orang-orang yang
memberikan respons secra pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan oleh
ahli-ahli psikoanalisis sebagai korban dari kekuatan-kekuatan biologis dan
konflik-konflik masa kanak-kanak. Konsep kepribadian yang sehat sangat penting.
Isinya sulit, menantang, dan kompleks, penuh dengan hal-hal yang tidak
diketahui dan kebenaran-kebenaran setengah-setengah, dan sudah pasti merupakan
suatu metode dan juga khayalan. Seperti telah diketahui, konsep itu
menggambarkan topik yang berusaha mencakup kepribadian manusia.
Perbedaan Aliran
Psikoanalisa, behaviouristik, dan Humanistik
a. Aliran
Psikoanalisa
Aliran ini diprakarsai oleh
Sigmund Freud. Dalam aliran ini menyatakan bahwa kebanyakan dari apa yang
manusia lakukan dan pikirkan adalah hasil dari keinginan dan dorongan yang
mencari permunculan dalam dalam perilaku dan pikiran.
b. Aliran Behavioristik
Aliran ini diprakarsai oleh John
B. Watson. Dalam teori ini menyatakan bahwa subjek psikologi dibatasi pada
studi mengenai perilaku dan kegiatan – kegiatan manusia dan binatang yang dapat
di observasi dan menolak bahwa pikiran sebagai subjek psikologi.
c. Aliran
Humanistik
Aliran ini diprakarsai oleh
Abraham Maslow, Rogers, dan Jung. Dalam aliran ini menyatakan bahwa ilmuwan
perilaku harus belajar memehami manusia sebagai individu, tetapi tetap sebagai
makhluk umum dan universal.
Perbedaan Diantara Aliran
Psikoanalisa, Behavioristik, Dan Humanistik Dilihat Dari Kepribadian Sehat :
a. Aliran
Psikoanalisa berdasarkan pada pikiran sebagai subjek psikologi, sementara
Behavioristik berdasarkan atas perilaku, dan Humanistik berdasarkan pada
kemampuan yang terdapat dalam diri setiap individu.
b. Aliran
Psikoanalisa dan Behaviorisme memandang pesimistis terhadap kodrat manusia
yaitu manusia dianggap sakit / pincang menurut aliran Psikoanalisa dan manusia
dianggap tidak memiliki sikap jati diri menurut aliran Behavioristik, sementara
aliran Humanistik memandang optimistik terhadap kodrat manusia yang menganggap
bahwa setiap manusia memiliki kemampuan untuk berbuat lebih baik dan berkembang
melampaui kekuatan – kekuatan negatif yang potensial menghambat.
c. Dalam
aliran Psikoanalisa dan Behavioristik, keduanya mengabaikan segala potensi yang
berada didalam diri individu, semntara aliran Humanistik menganggap bahwa
potensi dalam diri manusia merupakan sumber utama untuk mewujudkan diri menjadi
lebih baik lagi.
Aliran Psikoanalisa berpendapat
bahwa manusia berasal dari konflik masa kanak – kanak dan tekanan tekanan
biologis, sedangkan aliran Behavioristik berpendapat bahwa manusia berasal dari
suatu sitem kompleks yang bertingkah laku menurut cara sesuai hokum yang ada,
sementara menurut aliran Humanistik mengatakan bahwa manusia berasal dari
keinginannya untuk menjadi lebih baik melalui kemampuan / potensi yang
dimilikinya.
-
Pendapat Allport : memahami dan menjelaskan
perkembangan propium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat dan
ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport.
Gordon Allport (1897-1967)
Secara umum
teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu
telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan
penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat
manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu
pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat,
inilah kelebihan dan kekuaan dari teori Allport.
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian
Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang
sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi
kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi
adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk
identitas diri kita.
Dalam tori
Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan,
tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan
oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh
Freud.
Proprium sebagai dasar perkembangan
kepribadian yang sehat
Allport
mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi egoyang telah dijelaskan
disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk
perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan,
pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi
mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian.
Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna
penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu
tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport
menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an
(self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri
jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa
bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni :
perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara
usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat
menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah
intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh.
Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan
penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat yang mengundang
pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa diri atau ego itu
serupa manusia mikro (homunculus) atau “ manusia yang berada di dalam dada”
yang melakukan tugas mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem
kepribadian. Ia mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada
diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan
ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian.
Bagi allport, diri
dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi
proprium di dalam seluruh bidang kepribadian.
Ciri-ciri kepribadian yang matang menurut
allport
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi
sense of self
· Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan
diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan
merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan
hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas
intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan
diri
Kemampuan untuk
mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal :
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4.
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5.
Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri
untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar
menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat
yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat
Hidup
Ada latar
belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan
arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami
orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua
orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan
sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar