REVIEW JOURNAL JOB ENRICHMENT
By:
Kelompok Pisang
1. Adam Prasentiatara
` (10513117)
2. Dhea Zahra
A
(12513220)
3. Mega
Elvira
(15513384)
4. Nurfahsyahbani
R
(16513654)
5. Ridho Maulana
H
(17513625)
Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Judul
Jurnal : Pengaruh Insentif Non Financial (Job
Enrichment,
Employee Recognition) terhadap
Kepuasan Kerja
dan Komitmen Organisasi
Karyawan
Jurnal
: Jurnal Market
Penulis : Amiruddin
Idris
Vol :
Vol.
16
Tahun : Juli 2010
DOI :
ISSN
1693-4806
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan
sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang handal yang mampu beradaptasi
dengan berbagai situasi perubahan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
memilih sumber daya berkualitas dan mempertahankan sumber daya manusia yang
sudah ada dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk dapat mempertahankan sumber
daya yang ada, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kepuasaan karyawan,
meningkatkan komitmen organisasi karyawan dan memberikan keamanan kerja bagi
karyawan, Widiandono (2003).
Kepuasaan kerja sangat dipengaruhi oleh
kepuasan gaji (Grund, 2001). Oshagbemi, 2000). Bagi perusahaan yang besar
memberikan gaji yang tinggi akan relative lebih mudah karena adanya sumber daya
financial yang memadai, akan tetapi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) akan
mengalami kendala, karena terbatasnya sumber daya financial. Hal ini akan
mengakibatkan menurunnya tingkat kepuasan dan komitmen organisasi karyawan
usaha kecil. Anoraga (2002) menyatakan bahawa masalah sumber daya manusia pada
usaha kecil adalah sulitnya mencari dan mempertahankan tenaga kerja yang
memiliki loyalitas, kedisiplinan, kejujuran dan disiplin akan cenderung lebih
cepat berpindah kerja untuk memncari insentif yang lebih tinggi atau membagi
waktu bekerja dengan pekerjaan lain. Hal ini akan sangat menggangu usaha kecil.
Untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya UKM harus pandai menarik dan
memepertahankan karyawan dalam kondisi keuangan yang terbatas, sehingga
memerlukan alternative penggajian (reward),
yaitu ddengan insentif non finasial, Appelbaum
(1991). Appelbaum (2000) meyatakan bahwa perusahaan kecil bisa
mengoptimalkan imbalan ekstrinsik non financial yang sesuai untuk dipergunakan
sebagai pendorong serta menarik dan mempertahankan sumber daya manusia yang
berkeahlian agar tidak berpindah. Oleh karena itu untuk mengatasi kendala
finasial yang terbatas, insentif non finasial menjadi alat yang sangat penting
agar karyawan betah dan puas pada pekerjaannya.
B. Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan untuk memperoleh tambahan bukti empiris mengenai pengaruh
insentif non financial (job enrichment, employee recognition) terhadap kepuasan
kerja dan komitmen organisasi karyawan.
C. Metodelogi Penelitian
Responden
penelitian ini adalah para keryawan yang bekerja pada usaha kecil menengah
(UKM) di kota Banda Aceh. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti
mengakibatkan terbatasnya jumlah responden yang dapat digunakan dalam
penelitian. dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah sebanyak 60
orang. Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran demografi
responden dan diskripsi mengenai variable peneltian yaitu employee recognition (a) job
enrichment (s), kepuasan (k) dan komitmen organisasi (q) dengan menggunakan
table disribusi frekuensi yang menunjukkan mean
dari variable yang diteliti.
BAB II
ISI
A.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini
teknik yang di gunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data adalah dengan analisis
deskriptif.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa job enrichment memiliki hubungan yang siginifikan terhadap
kepuasan kerja.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian model dan analisis pada bab
sebelumnya serta nilai rata-rata yang diperoleh dari setiap kuesioner, maka
dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut;
Dalam
penelitian job enrichment semakin tinggi memiliki hubungan yang signifikan
terhadap kepuasan kerja. Apabila job enrichment semakin tinggi, maka kepuasan
akan semakin meningkat. Dengan skor rata-rata sebesar3.94, maka dapat
disimpulkan bahwa karyawan merasa cukup bebas dalam melaksanakn pekerjaan serba
mudah mengevaluasi hasil kerja mereka sendiri, kondisi seperti ini sangat
diharapkan oleh karyawan, sehingga kepuasan kerja dapat ditingkatkan. Kepuasan
kerja karyawan juga dapat disebabkan karena adanya pekerjaan yang menarik dan
kesempatan untuk mengimplementasikan semua rencana dan ide dalam pekerjaa.
Apabila semua karyawan mulai dengan pekerjaan yang menarik, bebas merencanakan
apa yang akan dikerjakan, serta mengimplementasikan apa yang telah direncanakan
dan dapat mengevaluasi apa yang telah dikerjakan, maka karyawan akan mencapai
tingkat kerja yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar