Minggu, 30 Oktober 2016

Sistem Informasi Psikologi Tugas 2

Nama : Nurfahsyahbani Ramitha
NPM : 16513654
Kelas : 4PA06
Sistem Informasi Psikologi Tugas 2
A.  Elemen dan Karakter Sistem
1)      Elemen Sistem
Menurut Raymond McLeod Jr. (2001) menyebutkan: Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini :

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah.


·         Tujuan. Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah suatu sistem dapat memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi, sistem tersebut tetap harus mengarah ke suatu tujuan. Jika sebuah sistem tidak lagi mengarah ke sebuah tujuan, maka sistem itu harus diganti
·         Mekanisme pengendalian (control mechanism). Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan .
·         Pemasukan (Input). Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan.
·         Proses. Merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses bisa dilakukan oleh mesin atau orang, ataupun computer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.
·         Output. Ooutput merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

2)      B.    Karaktersistik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya:
a)Memiliki komponen (component). Kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa berupa subsistem dari sebuah sistem.
b)         Memiliki Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem
c)Lingkungan (environment). Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d)        Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e)Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f)     Keluaran (outpu). Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem
g)         Pengolahan sistem (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
h)         Sasaran atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

B. Model Sistem Informasi Psikologi (Secara Manual)
Dalam penerapannya antara sistem informasi dan psikologi dapat kita lihat dalam pemrosesan hasil skor dalam tes psikologi. Teknologi sudah semakin canggih dan penskoran tes pun sudah dapat kita lakukan melalu komputer. Contohnya adalah penskoran pada tes IST (Intelligenz Structure Test). Selain penskoran terdapat pula tes-tes psikologi secara online yang dapat langsung kita lihat hasilnya, seperti PAPI Kostick test, Pauli test, dan SPSS, dimana test-test diatas berhubungan dengan Sistem Informasi.
·         PAPI Kostick Test
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.
Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir 1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia. Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar