Nama
: Nurfahsyahbani Ramitha
NPM
: 16513654
Kelas
: 4PA06
Sistem
Informasi Psikologi Tugas 2
A. Elemen dan Karakter Sistem
1) Elemen
Sistem
Menurut Raymond McLeod Jr. (2001)
menyebutkan: Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama,
tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam
gambar berikut ini :
Sumber daya input diubah menjadi sumber
daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi
ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi
untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme
pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu
lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output
sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme
pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan
mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah.
·
Tujuan.
Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah suatu sistem dapat
memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi, sistem tersebut tetap
harus mengarah ke suatu tujuan. Jika sebuah sistem tidak lagi mengarah ke
sebuah tujuan, maka sistem itu harus diganti
·
Mekanisme
pengendalian (control mechanism). Diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan .
·
Pemasukan
(Input). Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam
suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan
dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang
diperlukan.
·
Proses.
Merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses bisa dilakukan oleh mesin
atau orang, ataupun computer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk
menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks.
Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari
berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.
·
Output.
Ooutput merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan
sistem. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,
cetakan laporan, dan sebagainya.
2) B. Karaktersistik Sistem
Untuk
memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur
dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat
membedakan suatu sistem dengan lainnya:
a)Memiliki
komponen (component). Kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa
berupa subsistem dari sebuah sistem.
b)
Memiliki Batasan (boundary). Penggambaran
dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang
di luar sistem
c)Lingkungan
(environment). Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan
asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d)
Penghubung (interface). Tempat di mana
komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e)Masukan
(input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f) Keluaran (outpu). Sumber daya atau produk
(informasi, laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan
sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem
g)
Pengolahan sistem (process). Suatu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran
h)
Sasaran atau tujuan. Tujuan yang ingin
dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau
tujuan.
B.
Model Sistem Informasi Psikologi (Secara Manual)
Dalam
penerapannya antara sistem informasi dan psikologi dapat kita lihat dalam
pemrosesan hasil skor dalam tes psikologi. Teknologi sudah semakin canggih dan
penskoran tes pun sudah dapat kita lakukan melalu komputer. Contohnya adalah
penskoran pada tes IST (Intelligenz Structure Test). Selain penskoran terdapat
pula tes-tes psikologi secara online yang dapat langsung kita lihat hasilnya,
seperti PAPI Kostick test, Pauli test, dan SPSS, dimana test-test diatas
berhubungan dengan Sistem Informasi.
·
PAPI Kostick Test
Tes
PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts,
Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur
dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia
sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang
diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan
standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat
psikotest.
Di
Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat
menjelang akhir 1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang
digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia. Tersedia dalam 25 bahasa,
dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable. Tes ini merupakan
salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan
pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan
situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak
memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi
kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.
Secara
singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report
inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam
situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7
bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja
(activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat
temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar